Pages

Sunday, December 9, 2012

Setenang Damai Desa



Tenanglah duhai jiwa,
Setenang air di lubuk perwa,
Setelah berhempas perit,
Dan datanglah tenang sekonyong berkampung,
di lubuk yang paling dalam,
dikampung halaman bertandang jua.

Amar Al-Bakhtiar
Rantau abadi. 19112012.
Fikrah Kalam Pendeta.

0 comments: